000007-SJ-AQIDAH: Jesus the Christ BUKAN anak Tuhan!

Primary tabs

1 post / 0 new
000007-SJ-AQIDAH: Jesus the Christ BUKAN anak Tuhan!

Jesus the Christ BUKAN anak Tuhan!

Quote:
assalamualaikum wbr..
kawan saya seorang KRISTIAN, beliau percaya ALLAH itu wujud:-
soalan saya:

Beliau berkata antara Nabi ALLAH ISA dan Nabi MUHAMMAD S.A.W, Nabi ALLAH ISA adalah lebih mulia kerana di lahirkan tanpa bapa sedang Nabi MUHAMMAD S.A.W di lahirkan sebagaimana orang biasa di lahirkan ( yakini berbapa), jadi KRISTIAN adalah lebih mulia jika dibandingkan dengan ISLAM.Bagaimana saya hendak menangkis soalan beliau

Jawapan
Oleh: Tuan Hasan Tuan Lah
Pertama: ajukan soalan logik dahulu; jika anda lahir tanpa diketahui bapa dan saya lahir secara biasa (ada bapa dan ibu yang sah) mengikut tradisi manusia bemasyarakat, siapakah yang lebih mulia? Malah inilah tohmahan sebahagian dari umat Yahudi dan masyarakat di sekitar Jurusalem semasa kelahiran Isa AS, mereka telah menuduh Isa adalah anak zina! Namun umat Islam berjumlah 1.1 billion menerima dan mengakui keajaiban dan kekuasaan Allah menjadikan Isa tanpa bapa dan beriman dengannya tanpa syak dan waham.
Kedua: Umat Islam tidak membedzakan taraf Nabi-nabi walaupun berbedza kelahiran mereka, malah bapa kami, umat Yahudi dan umat Kristian, yaitu Ibrahim AS berbapakan seorang pengukir berhala. Malah Datuk kami dan kamu, malah manusia seluruhnya: Adam dan Hawa lahir tanpa bapa dan ibu (terus dari gumpalan tanah). Kitab kami alQur'an mengajarkan kepada kami supaya kami tidak boleh membedzakan derjat antara Nabi-nabi saw, lihat alBaqarah: 285.

P/S:(Namun jika sesama kita (umat Islam) telah sedia maklum terdapat ayat dalam Surah alBaqarah: 253
yang menjelaskan bahawa manusia yang paling agung dan mulia ialah Muhammad saw. Dialah penutup para Nabi dan telah dilebihkan Allah beberapa derjat ke atas sekelian para Nabi sebelum baginda.) Buktinya Nabi Muhammad mengImami jama'ah para Nabi (termasuk nabi Isa) di Baitul Muqaddis)

ketiga: umat Kristian dan Yahudi adalah istimewa dalam pandangan Islam, kami boleh memakan sembelihan mereka dan boleh menikahi wanita mereka, kami boleh berkeluarga dan bersilaturahim dengan mereka. Kami beriman, Islam versi Muhammad saw adalah penutup siri agama langit yang diturunkan kepada seluruh para nabi termasuk Isa AS. Tidak siapa yang paling mulia antara umat Islam dengan kristian, kecuali yang beriman dan beramal dengan agama yang menjadi versi terakhir ini.

Penutup: Umat Islam tidak membedzakan derjat para nabi. Umat Islam memberi penghormatan tinggi kepada Isa sebagai termasuk dalam siri para Nabi dan ditutupi oleh Muhammad saw. Umat Islam menganggap umat Kristian dan semua pemeluk agama samawi (semitic) sebagai mereka yang pernah diberi alKitab dan menganggap mereka istimewa, namun umat Islam yakin bahawa mereka yg beriman dan beramal dengan versi agama langit yg terakhir yg dibawa oleh Muhammad saw sebagai manusia yang paling mulia di sisi Allah.

Malangnya umat Kristian dan yahudi angkuh dan degil untuk mengiktiraf bahawa agama langit telah disempurnakan dengan perutusan Muhammad saw. Berbedza dengan umat islam yang menerima dan menyanjungi semua para Nabi yang disanjung oleh umat Kristian dan Yahudi. Kesemua siri para nabi dari Adam -Nuh-Ibrahim-Musa -Isa dan Muhammad membawa risalah Islam (kesatuan ajaran tawhiid dan syari'at daripada langit)

Umat Islam tidak pernah memandang hina kepada mana-mana manusia, Islam mengiktiraf kehendak manusia untuk tidak mahu menjadi muslim dan umat Islam mahu berbaik dan hidup berjiran dengan semua bangsa atas dasar toleransi dan berbaik-baik.
Rujukan: al Aqa-id, sayyid sabiq; Prof Na'im Yassin, al Iman

Sekian

--------------------------------------------------------------------------------

PERHATIAN
Berikut ini adalah rencana bertajuk: Jesus the Christ BUKAN anak Tuhan!

Ia telah dicopy dari homepage saudara Armansyah,atas kebenarannya.

Di homepage beliau terdapat banyak maklumat yang boleh diperolehi mengenai Kristian.

--------------------------------------------------------------------------------

Jesus the Christ BUKAN anak Tuhan!
Isa Almasih, demikian namanya dicatat didalam AlQur'an, dilahirkan secara parthenogenese oleh ibunya yang perawan
bernama, Siti Maryam atas kehendak Allah Swt.

Apa yang terjadi dan dialami oleh Maryam ini sudah bukan pada tempatnya lagi untuk didongengkan oleh pihak Kristen selama
ini sebagai cikal bakal kelahiran seorang Tuhan atau anak Tuhan.

Saya kutipkan dari Majalah Kartini no.5 tahun 1975 halaman 32 sbb :

"Pada tanggal 30 September tahun lalu, lahirlah anak perempuan saya melalui pembedahan Keizersnee, seorang
bayi cantik gemuk dengan mata biru seperti mata saya, dengan rambut sawo matang seperti rambut saya dan halus
seperti kulit saya juga.
Dokter spesialis mengatakan bahwa dia segera akan melakukan penyelidikan medis terhadap saya dan anak saya
itu. Dan pada akhir Desember, dokter memberitahukan sesuatu yang penting kepada saya : "Nona Young,"
katanya: "Anda ini dapat dikatakan sebagai suatu keajaiban medis. Anda merupakan kejadian yang ketiga kalinya
dalam sejarah ilmu pengobatan dimana dengan pasti dapat ditentukan tentang terjadinya suatu parthenogenese."
Suatu PARTHENOGENESE ialah suatu kelahiran perawan.
Seorang wanita menjadi hamil tanpa ada hubungan seks dengan seorang pria.
Itu pernah terdapat di Jerman pada tahun 1945 dan sebelum itu juga di Brazilia. Didalam dunia hewan hal itu lebih
banyak terjadi, namun pada manusia jarang sekali."

Akhirnya Tuhan membukakan pintu kebenaranNya, bahwa apa yang telah dialami dulu oleh Maryam atas kelahiran Isa AlMasih
adalah suatu hal yang bersifat alamiah dan bukan sesuatu yang istimewa sehingga harus didengung-dengungkan bahwa bayi yang
dikandung dan dilahirkan secara parthenogenese sebagai anak Tuhan, terbukti dengan adanya kelahiran-kelahiran serupa yang
terjadi pada masa sekarang ini.

Adakah pihak Kristen pun akan mengklaim bahwa anak-anak yang dilahirkan oleh para perawan tanpa adanya hubungan seks
dengan laki-laki manapun alias Parthenogenese itu sebagai anak Tuhan juga sebagaimana halnya anggapan mereka terhadap diri
Isa Almasih alias Yesus The Christos ?

Memang lucu sekali jika kita hendak membaca pikiran orang-orang Kristen ini, Tuhan yang maha kuasa saja dilahirkan oleh
seorang manusia yang nyata-nyata adalah seorang hambaNya sendiri, yang Ia ciptakan dengan kekuasaanNya, untuk kemudian
Tuhan yang maha kuasa tersebut harus mati digantung oleh musuh-musuhnya diatas kayu salib, kasihan sekali Tuhan tersebut.

Suatu keputusan mengagetkan telah diambil para uskup pada pertemuan uskup tahun 1984 di Inggris.
Ternyata dari 39 orang uskup itu, 31 diantaranya berkeyakinan dan memutuskan bahwa mukjizat Almasih yang dilahirkan dari
seorang perawan dan dibangkitkan kembali dari kuburnya mungkin tidak pernah terjadi dengan pasti seperti yang diberitakan
oleh Bible.

Dalam Bayanul Iman disebutkan bahwa disamping para uskup dari gereja Inggris, gereja-gereja Scotlandia pun telah
mencampakkan semua keyakinan bahwa Almasih dilahirkan oleh seorang perawan, Maryam.
Isu keragu-raguan atas kelahiran Isa Almasih itu semakin hangat sehingga banyak dibicarakan secara terang-terangan seperti
yang terlihat pada halaman The Daily News dibawah ini :

The Daily News, Durban, Selasa, 22 Mei 1990
Kelahiran dari seorang perawan dicampakkan dengan perantaraan gereja Scotlandia London: "Isyarat langsung
pada kelahirannya dari seorang perawan dicampakkan oleh berbagai terbitan gereja Scotlandia yang baru dan
Bayanul Iman (A Statement of Faith) untuk menghindari kemungkinan terjadinya perpecahan antar anggota
gereja.

Pastur David Beckett, sekretaris kelompok kerja khusus yang bertugas mengelola penerbitan, berkata bahwa
pencampakkan itu mungkin menjauhkan gereja Scotandia dari garis tradisional yang dianut oleh akidah Anglo
Katolik menuju kepada pembangkangan yang berlebih-lebihan terhadap gereja Inggris, yang kebetulan dipimpin
oleh uskup Durham.

Selanjutnya David Jenkins mengatakan bahwa dokumen baru itu telah menimbulkan perdebatan dalam rapat
tahunan gereja di Edinburgh, dan dengan tujuan menjelaskan pengakuan Westminster yang ditulis pada tahun 1640
dengan bahasa baru, yang memberikan kesempatan baik bagi para spesialis akidah untuk menyesuaiakn nash yang
khusus berkenaan dengan kelahiran Yesus dari seorang perawan.

Selanjutnya Mr. Beckett berkata :"Kami berusaha mencapai suatu keterangan yang menimbulkan kesepakatan
lebih besar daripada perpecahan. Suatu keterangan yang bisa diterima baik oleh semua gereja, bukan hanya dari
mereka yang menerima kelahirannya dari seorang perawan sebagai suatu hakikat historis, akan tetapi juga dari
mereka yang melihatnya bahwa pada umumnya hal itu hanyalah semata-mata pandangan agama." Dalam hal ini
pimpinan gereja menyatakan, bahwa pengakuan Westminster itu tidak mencampakkan, tetapi menyingkat dan
meremajakan."

Taken from : The Daily News
Durban, Tuesday, May 22, 1990
"Virgin Birth omitted by Church of Scotland"

Bagaimanakah Islam memandang Yesus the christos ini sebenarnya ?
Siapakah dia sesungguhnya ? Bagaimana proses kelahirannya ?
Kita mulai saja dari cerita Siti Maryam ketika didatangi oleh Malaikat Jibril yang mengabarkan akan kemuliaan yang akan
diterima oleh Siti Maryam karena ia akan melahirkan seorang anak lelaki tanpa suami alias secara Parthenogenese.

Ketika Malaikat berkata:"Hai Maryam, sesungguhnya Allah mengabarkan kepadamu bahwa engkau akan dapat
satu kalimah daripadaNya, namanya Almasih, 'Isa putra Maryam, yang mulia didunia dan akhirat dan seorang
dari mereka yang dihampiri.

Ia berkata: "Ya Tuhanku ! bagaimana aku akan dapat anak, padahal aku belum disentuh oleh manusia ? betapa
mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun ?". Ia berkata :
"Begitulah, Allah menjadikan apa yang Dia kehendaki, Apabila Dia tentukan sesuatu, Dia hanya berkata
kepadanya "Jadilah !", maka sesuatu itu terus terjadi."
(QS. 3: 45 & 47)

Pengertian kata "Kalimah/Kalam Allah" yang terdapat pada kitab suci AlQuran atau Hadits mempunyai beberapa arti, antara
lain :

1.Ujian
Sebagaimana dapat kita temukan dalam Surah AlBaqarah 124 Sbb :

Dan ketika Ibrahim diuji Tuhan-nya dengan beberapa Kalimah, lalu ditunaikannya.
Ia berfirman : "Sesungguhnya Aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia !". Ia bertanya : "Dengan anak cucuku
?". Dia menjawab: "PerjanjianKu tidak akan mengenai orang-orang yang zhalim."
(QS. 2:124)

2.Ketetapan
Kolu Bala Walakin Haqqot KALIMATUL 'azabi 'alal kafirin
Artinya : Tetapi telah pantas Kalimah atas orang-orang kafir !
(QS. 39:71)

3.Ucapan, Omongan atau Kalam
Pengertian seperti ini bisa dijumpai pada hadist yang berbunyi :
"Jihad yang paling utama ialah Kalimah yang benar dihadapan penguasa yang zalim."

Kata "KALIMAH" dengan arti "Ucapan, Omongan atau Kalam" ada 2 macam pengertian, yaitu :

1.Ucapan yang dimiliki oleh manusia disebut Kalimat Hawadis, artinya Ucapan Makhluk yang bersifat fana atau rusak.

2.Ucapan yang berasal dari Allah disebut Firman atau Kalam yang bersifat Qodim, kekal selamanya dan tidak akan rusak.
Untuk lebih jelas, mari kita lihat langsung pada konteks ayat yang mengatakan bagaimana Isa dijadikan Allah, kita ambil
Surah An-Nisa ayat 171 yang berbunyi :

"Hai Ahli Kitab ! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu berkata atas Allah kecuali yang
benar. Sesungguhnya Al-Masih, Isa putera Maryam itu, tidak lain melainkan utusan Allah dan KalimahNya yang Ia
berikan kepada Maryam dengan tiupan ruh daripadaNya. Maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-rasulNya
dan janganlah kamu berkata: "(Tuhan itu) tiga", Hentikanlah ! Baik bagimu. Allah itu adalah Tuhan Yang Maha Esa,
Maha Suci Dia dari mempunyai anak, kepunyaanNya-lah semua yang dilangit dan semua yang dibumi; Cukuplah Allah
sebagai Pelindung."
(QS. 4:171)

Kata "Al Qoha Ila Maryam" yang diartikan dengan Meniupkannya kedalam rahim Maryam susunan kalimatnya berbentuk
kata kerja transitif (fi'il muta'addi), yaitu kata kerja yang membutuhkan obyek penderita.

Pada ayat ini, subyeknya adalah "Allah".
Kata kerjanya ialah "alqo" (melemparkan).
Obyek penderitanya ialah "ha" (Kalimah).
Jadi sudah jelas, yang masuk kedalam tubuh Maryam itu adalah "Kalimah Hawadis" dan bukan "Kalam Qodim".
Sebab, mustahil Allah memasuki tubuh Maryam. Seandainya peristiwa mustahil ini bisa terjadi, maka susunan kalimatnya
memakai kata kerja intransitif (fi'il lazim) sebagai berikut :

Wakola muhu yad ghulu fi Maryam (Artinya: dan FirmanNya memasuki tubuh Maryam)

Sehingga nyatalah keterangan AlQur'an dalam hal ini bahwa Kalam Allah/Firman Allah itu tidak berarti Allah itu sendiri
sebagaimana yang tertulis dalam Yohanes 1:1 dan 1:14 dan digembar-gemborkan oleh umat Kristen dengan perkataan bahwa
AlQur'an mendukung keTuhanan Yesus alias Isa.

Adapun juga peniupan ruh daripadaNya sebagaimana yang telah terjadi pada Maryam itu adalah sama kejadiannya dengan
tiupan ruh dariNya yang diberikan kepada Nabi Adam as.

Tatkala Tuhanmu berkata kepada malaikat: "Sesungguhnya Aku akan menciptakan menusia dari tanah !, maka apabila telah
Kusempurnakan kejadiannya dan Kutiupkan kepadanya ruhKu; maka hendaklah kamu tunduk bersujud kepadanya !"
(QS. 38: 71-72)

Makanya, benarlah firman Allah berikut ini :

"Sesungguhnya perbandingan Isa disisi Allah, adalah seperti Adam. Allah jadikan dia dari tanah, kemudian Dia berkata
kepadanya: "Jadilah !", maka jadilah dia.
(QS. 3:59)

Adam telah diciptakan oleh Allah tanpa ayah dan ibu, Hawa diciptakan tanpa ibu dan Isa diciptakan dengan tanpa seorang
bapak. Sungguh, semuanya adalah hal yang mudah saja bagi Allah, Tuhan semesta alam.
Dia mampu menjadikan sesuatu yang sebelumnya tidak ada, lalu diadakanNya, dibentukNya dunia dan seluruh alam raya ini
dengan kekuasaanNya, apakah kita mesti harus ragu dengan kebijaksanaanNya ?

Orang yang menganggap bahwa kelahiran Isa almasih itu sebagai suatu keistimewaan tersendiri dan dikatakan sebagai kelahiran
Tuhan, hanyalah orang yang memperbodoh diri mereka sendiri.
Mereka membatasi ruang lingkup kekuasaan Allah sebagai Tuhan yang serba Maha.

Tidak lain semuanya karena mereka itu tetap terpengaruh akan pemikiran orang masa lalu yang pengetahuan mereka akan
peristiwa ilmiah ini amatlah dangkal, sehingga segala sesuatu itu senantiasa dikait-kaitkan dengan hal-hal yang irrasional.

Pada masa lalu, orang senantiasa takjub akan suatu peristiwa atau kejadian yang aneh-aneh, mereka senang terhadap yang
sifatnya menghebohkan, sebab itu pula makanya Allah menurunkan Nabi dan RasulNya dengan beragam mukjizat yang bersifat
hebat dan mentakjubkan.

Tercatatlah kemukjizatan dari Nabi Ibrahim yang tidak mempan dibakar oleh api, Nabi Musa yang mampu membelah lautan
dengan tongkatnya, dan dengan tongkat itu pula dia menghadapi tukang sihir Fir'aun, Nabi Sulaiman yang mampu menundukkan
Jin dan manusia serta pandai berbahasa binatang, Nabi Isa putra Maryam bisa berbicara kepada manusia semasa dia masih
dalam buaian ibunya serta mampu menghidupkan orang mati dan menjadikan burung dengan seizin Allah.

Masih ada banyak lagi sederetan Nabi dan Rasul Allah yang membekal mukjizat yang dahsyat yang tercatat dalam AlQur'an,
tetapi jika kita simak lebih jauh lagi, ternyata Nabi-nabi dan Rasul tersebut tidak selalu berhasil dengan gemilang didalam
dakwah kenabian mereka kepada umat.

Semua mukjizat yang mereka punyai, cenderung dianggap sebagai suatu sihir yang mempesonakan.
Untuk itu pada periode pengutusan Muhammad Saw selaku Nabi yang terakhir, Allah tidak hanya membekali beliau dengan
mukjizat-mukjizat yang hebat sebagaimana yang dimiliki oleh Nabi-nabiNya sebelum itu, Allah telah menurunkan kepada
Muhammad Saw sebuah mukjizat terbesar sepanjang jaman.

Sebuah muikjizat yang mampu menjadikan dunia terang benderang, mengantarkan kepada kebahagiaan manusia.
Itulah dia yang bernama AlQur'an, yang dijadikan sebagai petunjuk bagi mereka yang bertakwa.

Suatu kitab suci yang membuka diri untuk penelaahan ilmiah oleh para ahli dan kaum cendikiawan disetiap masa dan disetiap
waktu, mukjizat yang akan abadi selama-lamanya.

Alkisah, begitulah keadaan Maryam yang telah mendapatkan kedudukan terhormat dari Allah Swt, selaku wanita pertama yang
melahirkan seorang Nabi dan Rasul melalui peristiwa parthenogenese.

Syahdan setelah Maryam melahirkan puteranya ini, maka ada banyaklah orang yang menjadi heran karenanya.
Waktu itu masyarakat mengenal Maryam adalah seorang yang senantiasa beribadah kepada Allah dan tidak pernah dijamah
oleh seorang laki-laki manapun, dia adalah seorang perawan. Lalu jika mendadak mereka melihat Maryam hamil dan
melahirkan, timbul prasangka yang macam-macam terhadap diri Maryam ini, maka bertanyalah mereka kepadanya.

"Hai Maryam, sesungguhnya engkau telah berbuat satu perkara yang luar biasa !
Hai saudara perempuan Harun !, bukanlah ayahmu seorang penjahat dan ibumu bukan seorang penzina".
Maka ia (Maryam) menunjuk kepada anaknya.
Mereka bertanya : "Bagaimana kami akan berbicara dengan anak kecil yang dalam buaian ?"

Ia berkata: "Sesungguhnya aku ini hamba Allah, Dia memberiku kitab dan Dia menjadikan aku nabi.
Dan Dia menjadikan aku seorang yang berbakti di mana saja aku berada, dan Dia mewajibkan aku sholat dan zakat selama aku
hidup, dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka. Keselamatan atasku pada
hari aku dilahirkan dan pada hari aku akan mati dan pada hari aku akan dibangkitkan dengan keadaan hidup."
(QS. 19-27-33)

Pada ayat ke-28 surah 19 diatas ada disebutkan teriakan dari Bani Israil kepada Maryam dengan perkataan : "Hai saudara
perempuan Harun !, inilah penjelasannya :

Nama bapak Nabi Musa adalah Imran, dan nama cucu Nabi Musa juga Imran.
Dalam Al-Qur'an surah Maryam 27-28 diterangkan bahwa Maryam adalah saudara Harun (Ukhta Harun) :

1.Dalam Bible, Yesus itu disebut 'Putra Daud', padahal antara Daud dengan Yesus itu berjarak 750 tahun, dan diselingi
oleh beberapa keturunan Daud (Matius 1:1)
2.Maryam adalah anak perempuan Imran, cucu kesekian dari Musa.
3.Bapak Nabi Musa bernama Imran juga.
4.Dengan demikian, Maryam ibundanya Isa al-Masih dapat disebut sebagai anak perempuan Imran, seperti Yesus disebut
sebagai anak Daud.
5.Jika Maryam ibunya nabi Isa dapat disebut anak perempuan Imran, dengan sendirinya Maryam dapat disebut 'saudara
Harun', karena Harun itu adalah anak laki-laki Imran.

Begitulah, salah satu mukjizat tanda kenabiannya sudah diperlihatkan oleh Allah dengan diberikanNya kepada Isa kuasa untuk
dapat berbicara kepada umatnya sewaktu ia masih dalam buaian ibunya, Maryam.

Tapi apa yang terjadi kemudian, umatnya malah menjadi ingkar, bahkan berita keajaiban kelahiran Isa dan mukjizatnya yang
dapat berbicara ketika masih dalam buaian ini telah dianggap sebagai menjelmanya Tuhan dalam perwujudan manusia.

Apa yang terjadi pada Bani Israil ini sungguh suatu kekejian terhadap Allah.
Maka tatkala Isa sudah dewasa dan diangkat oleh Allah menjadi nabi sebagai pembawa peringatan kepada kaum Bani Israil, ia
diminta pertanggung jawabannya oleh Allah :

Dan ketika Allah bertanya: "Hai 'Isa putera Maryam ! Adakah engkau berkata kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku
sebagai Tuhan selain Allah ?". Ia menjawab: "Maha Suci Engkau ! Tiadalah patut bagiku berkata apa yang bukan hakku . Jika
aku ada mengatakannya, maka sesungguhnya Engkau tahu akan dia. Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku sedangkan
aku tiada mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkaulah yang amat mengetahui perkara yang
ghaib-ghaib".
(QS. 5:116)

Merasa umatnya semakin ingkar dan mendakwakan yang bukan-bukan pada dirinya serta ibundanya, yang membuat Allah telah
meminta pertanggung jawaban darinya atas hal yang demikian, maka Isa menampik sendiri semua berita bohong tersebut.

Dia berkata: "Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan kebijaksanaan (Hikmat) untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari
apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertaqwakah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Sesungguhnya Allah Dialah
Tuhanku dan Tuhan kamu, oleh itu sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus." (QS. 43:63-64)

Untuk membuktikan bahwa dia adalah manusia biasa yang diutus oleh Allah, Isa menunjukkan bukti-bukti kemukjizatannya
yang lain :

Dan Rasul kepada Bani Israil : "Sesungguhnya aku bawa kepada kamu satu mukjizat dari Tuhanmu, aku dapat membuat untuk
kamu dari tanah seperti rupa burung; lalu aku tiup padanya, maka ia menjadi seekor burung Dengan SEIZIN ALLAH; dan aku
menyembuhkan orang yang buta dan yang sopak; dan menghidupkan orang-orang yang mati Dengan SEIZIN ALLAH; dan aku
bisa kabarkan kepada kamumu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumah-rumah kamu. Sesungguhnya pada
yang demikian itu adalah satu tanda bagimu, jika kamu beriman".
(QS. 3:49)

Isa tidak pernah mengatakan bahwa dirinya adalah Tuhan ataupun bagian dari Tuhan itu sendiri, malah sering dia menegaskan
bahwa apa yang dilakukan olehnya, hanyalah suatu mukjizat yang hanya akan dapat terlaksana dengan IZIN ALLAH. Sebagai
perwujudan dari kebenaran kenabiannya dan sebagai tanda-tanda kebesaran Allah. Sebagaimana yang kita ketahui, semua
Nabi dan Rasul yang diutus oleh Allah sudah dilimpahkan kelebihannya masing-masing.

"Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian mereka atas sebagaian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata; dan
Dia tinggikan derajat sebagian daripada mereka. Dan Kami telah beri beberapa keterangan yang nyata kepada 'Isa putera
Maryam, dan Kami telah kuatkan dia dengan Ruhul Kudus."
(QS. 2:253)

Mengenai pengertian dari Ruhul Kudus ini, silahkan anda buka artikel berjudul Mengungkap Trinitas

Sebagaimana juga yang diceritakan dalam perjanjian baru, maka AlQuran pun menceritakan betapa diantara Bani Israil itu ada
yang mau beriman kepadanya dan ada juga sebagian lagi yang ingkar. Bahkan saking ingkarnya, mereka sampai hendak
membunuh nabi Isa.

Ketika Isa merasa akan kekufuran dari mereka, ia berkata: " Siapakah penolong-penolongku kejalan Allah ?", Maka
sahabat-sahabatnya berkata: "Kamilah penolong-penolong Allah. Kami beriman kepada Allah; dan saksikanlah bahwa
sesungguhnya kami adalah muslimin. Ya Tuhan kami, kami telah beriman kepada apa yang telah Engkau turunkan dan telah
kami ikuti Rasul itu, karena itu masukkanlah kami kedalam orang-orang yang menyaksikan".
(QS. 3:52-53)

Namun sayang sekali, ternyata tidak semuanya dari sahabat-sahabat beliau adalah orang-orang yang beriman dan setia terhadap
Nabi Isa putra Maryam, ada diantara mereka yang malah membelot dan menjadi musuh dalam selimut, bekerja sama dengan
pihak romawi untuk menangkap dan membunuh Isa.

Dan mereka membuat tipu daya, tetapi Allah membalas tipu daya mereka itu. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
(QS. 3:54)

Ketika Allah berkata: "Hai 'Isa ! Sesungguhnya Aku akan mewafatkanmu dan akan mengangkat kamu kepadaKu serta akan
membersihkan kamu dari mereka yang kafir..."
(QS. 3:55)

Allah Maha adil dan Maha bijaksana, apa yang terjadi pada waktu penyaliban adalah suatu tanda-tanda kebesaranNya.
Diserupakannya Isa dengan seseorang dan diangkatNya Isa kepada suatu tempat yang aman, sehingga mereka yang bermaksud
mencelakakannya mengira telah membunuh Isa.

Dan perkataan mereka:"Kami telah membunuh AlMasih Isa putera Maryam, utusan Allah", padahal tidaklah mereka
membunuhnya dan tidak menyalibnya, tetapi disamarkan bagi mereka. Dan sesungguhnya orang-orang yang berselisihan
tentangnya selalu dalam keraguan mengenainya. Tiada pengetahuan mereka kecuali mengikuti dugaan, dan tidaklah mereka
yakin telah membunuhnya.
(QS. 4:157)

Point terpenting dalam hal ini adalah :

1.Nabi Isa putra Maryam tidak dibunuh
2.Nabi Isa putra Maryam tidaklah disalib
3.Nabi Isa disamarkan bagi mereka

Disini kita akan membahas dari berbagai sudut pandang, baik itu dari kalangan yang mengaku dirinya Islam Sunni, Islam
Ahmadiyah hingga pada pemandangan umat Kristen sendiri terhadap peristiwa ini yang semuanya akan saya komentari dengan
pemahaman dari saya sendiri.

Kita akan melanjutkan pembahasan mengenai ini pada artikel Jesus tidak mati ! (menurut pemahaman Islam Sunni, Ahmadiyah
Kristen).